Jumat, 12 November 2010

Goodbye ^^

Berhubung proyek kami sudah selesai dan sebentar lagi UTS, maka untuk sementara mohon maaf kalo tidak ada tambahan artikel atau update di blog ini.

Gw juga ga tau yah kedepannya nasib blog ini gimana. Kalo dilihat dari jumlah pengunjung sih diluar dugaan yah (thx yang udah mampir :)), nanti akan gw pertimbangkan apakah bisa atau ga gw menghandle 2 blog sekaligus (1 lg blog pribadi).

Buat anak2 Binus, selamat berjuang menghadapi UTS. Mudah2an semuanya lulus dengan nilai yang memuaskan *Amin*.

Goodbye all ^^

(Kemal)
Read more »

Rabu, 10 November 2010

[Video] 5 Random Video about Pigeon









Read more »

Membedakan Merpati Jantan dan Betina

 Pada pemeliharaan burung merpati identifikasi jenis kelamin (sexing) dapat dilakukan setelah anak merpati berumur 23-24 hari, dengan melihat bentuk kloakanya. Jika ditiup bagian kloakanya, jantan biasanya berbentuk monyong sedangkan betina melebar dengan bibir kloaka besar. Identifikasi jenis kelamin juga dapat dilihat dari capit udang (Bagian anus burung). Kalau jantan, Capit udangnya lebih sempit atau rapat. Sedangkan betina, Capit udangnya agak longgar.


Selain itu, identifikasi jenis kelamin dapat juga dilihat melalui permukaan kepala, tulang kaki, leher dan jari kaki. Pada merpati jantan permukaan kepalanya kasar dan terlihat lebih maskulin, tulang kakinya kuat, lehernya besar dan cenderung kaku dan jari kakinya cenderung panjang. Sedangkan pada burung merpati betina permukaan kepalanya rata dan terlihat halus, tulang kakinya lebih ramping dan lehernya lebih kecil dan lemas dan tidak kaku serta jari kaki cenderung pendek.

 Bisa juga dilakukan dengan cara memegang badan merpati dgn benar, posisikan badan horizontal, lalu luruskan leher merpati scr vertikal, bila bentuk leher dari kepala sampe badan sama sama besar, dipastikan jenis merpati jantan. Bila bentuk leher merpati agak menyempit ditengah , adalah merpati betina. Warna bulu leher merpati jantan lebih berkilau dibanding merpati betina, yg agak sulit adalah membedakan jantan/betina untuk jenis merpati pos, tapi warna bulu leher masih bisa digunakan untuk pembeda.

 Source (Original post By Harris dan juga dari sumber web/blog yg lain)
Read more »

Selasa, 09 November 2010

Index Blog

Read more »

[Pic] Cute and Unique Pigeon

Read more »

Behind the Scene

Setelah artikel2 merpati mendominasi blog ini, maka kami ingin sedikit bercerita tentang proses pengerjaan proyek KM kelompok kami. Dikarenakan kesibukan masing2 anggota kelompok kami, maka kami memutuskan untuk menggunakan facebook sebagai sarana untuk berbagi opini, artikel, atau apa saja mengenai proyek Blog ini.


Markas besar Kelompok 6 :P

Pada awalnya, kita sempat ingin membuat blog tentang musik. Akan tetapi musik kan sudah biasa di ulas di berbagai website, Akhirnya kita memutuskan untuk memilih topik tentang Burung Merpati.

  Pemilihan topik

Setelah menentukan topik, kami mulai membagi tugas. Kemal di bagian blog, Harris memberi tugas kepada yang lain untuk mencari artikel tentang burung merpati. Dan harris ini dia tidak hanya membagi tugas, tapi dia juga satu2nya orang di kelompok kami yang mengerti tentang burung, dan terkadang dia juga sering memberi masukkan.

 Pembagian Tugas

Setelah artikel dikumpulkan, maka selanjutnya adalah tugas kemal untuk memasukkan artikel-artikel yang dikumpulkan kedalam blog.


  Beberapa artikel yang dikumpulkan

Tapi sebelum di masukkan kedalam blog, blognya harus dibuat terlebih dahulu. Harus di edit sana sini, dimasukkin picture, dll. Dan yang paling meresahkan adalah mengotak-atik kode Htmlnya yang sukses membuat kemal kurang tidur selama beberapa hari (T.T).


 Beberapa Screenshoot kode HTML

Setelah edit sana edit sini, akhirnya jadi deh Blognya. Tinggal didesign lagi posisi-posisinya dan Masukkin deh artikel-artikel yang dikumpulkan di facebook. 
Design dulu sebelum di implementasikan

Setelah di Implementasikan

Pada saat sharing di facebook, biasanya juga di selipin candaan biar ga bosen gitu :P



Beberapa pembicaraan ngawur :P



Selain di ngerjain proyek difacebook, kita juga sempet beberapa kali ngumpul2 gitu. Tapi sayangnya ga pernah lengkap hahaha. Dibawah ini ada beberapa picture yang diambil ketika kita lagi ngumpul.


  Lagi ngerjain proyek

Tak ada Kursi, Jongkok pun jadi

Narsis dulu ah :P


Ya sekian dulu cerita proses Pengerjaan proyek ini, mudah-mudahan mendapatkan Nilai yang memuaskan dari Dosen. Goodnight everyone :)

Read more »

Bisnis Ternak Merpati Hias

Peluang Usaha Ternak Merpati . Sekarang ini trend burung masih di dominasi kenari import  , tapi bukan berarti jenis unggas kesayangan asli indonesia tidak memenuhi selera pasar . Buktinya harga merpati hias cukup mahal , seperti jenis Santinet. Sepasang merpati anakan ditingkat peternak harga sekitar 500 ribu rupiah . Salah satu peternak merpati hisa ini adalah Syarif  Hidayatullah ( kampung sempongan , kota gede , yogyakarta ), untuk bisnis merpati hias ini perlu menyiapkan pasarnya dulu . Dahulu di tahun 1995 merpati hasil panennya selalu di bawa ke pasar burung di jawa tengah , seiring dengan perkembangan waktu akhirnya merambah ke pasar pasar burung di bandung dan jakarta . Dari jaringan yang telah dia bentuk akhirnya sekarang banyak pembeli yang datang ke rumah .
Dari sebuah kandang sederhana dalam sebulan dapat memanen anakan sebanyak dua kali dan setiap kali panen menghasilkan 15 pasang merpati , maka dalam sebulan 30 pasang . Harga sepsang merpati anakan lepas sapih berkisar 150.000 – 1 juta . Jika dalam sebulan didukung pemasaran yg lancar bisa beromzet 15.000.000 , biaya pakan yang di keluarkan 1 juta .
Berikut gambaran analisa budidaya Merpati Hias
A. Investasi
- kandang            Rp. 2.000.000
- Induk 15 pasang @ 1 juta               Rp. 15.000.000
Total : 17.000.000
B. Biaya Operasional
- Pakan                 Rp. 1 .000.000
- Tenaga Kerja    Rp. 1.000.000
Total   : Rp 2.000.000
C. OMZET
- Hasil penjualan anakan ( 1 Pasang indukan menghasilkan 1 pasang anakan. 1 bulan panen 2 kali ) @ 500.000
Rp. 15.000.000
Sumber : Trans Agro

Contoh merpati Hias : 


1.Jacobin Putih
merpati hias Jacobin Putih
================================================
2.Satinettes
merpati hisa satinettes
=================================================
3.Pouter / Gondok
Merpati Hias Pouter Gondok
=================================================
4.English Tumber
Merpati Hias English Tumbler
=================================================
5.Maltese abu-abu
Merpati putih Maltese
================================================
6.Maltese Putih
merpati hias Matese putih
================================================
7.Double Cab Hitam
merpati hias DoubleCab hitam
================================================
8.Double Cab Coklat
merpati hias DoubleCab
================================================
9.King Putih
merpati hias king white


================================================

Read more »

Tips Memilih Merpati



Peternak burung merpati harus sangat selektif memilih burung-burung yang diinginkannya untuk dapat terbang tinggi (performing breed) dan agar usaha mereka dapat menampilkan sifat yang disenangi untuk fungsi-fungsi yang dikehendaki. Merpati performing breed yang dikehendaki adalah yang memiliki ketangkasan termasuk golongan tumbler (akrobat merpati di udara). Tujuan dipaparkan pengalaman ini untuk mengkaji karakteristik merpati performing breed dan cara seleksinya. Selanjutnya untuk mengetahui pewarisan sifat tersebut.

Kemampuan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dari seekor merpati :
  • Kecerdasan/intelligence (30%)
  • Karakter/character (40%)
  • Anatomi /anatomy (30%)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seekor merpati :
  • Genetic Determinism (lineage)
  • Psychologi Determinism (training and treatment)
  • Environment Determinism (loft and comunitee)
Untuk bulu :
  1. Bulu harus tebal dan mengkilap atau memiliki lapisan minyak yang cukup (untuk menjaga suhu tubuh agar stabil,mencegah bulu agar tidak mudah basah, membuat bulu menjadi kedap udara)
  2. Bulu sayap rapat dan tebal.
  3. Unjung bulu pada sayap di usahakan panjang nya sampai ke ujung ekor
  4. Bulu ekor rapi membentuk satu kesatuan seperti huruf 1 atau I, dan harus rata/flat jangan cembung waktu melebar, bulu ekor harus aerodinamis waktu terbang dapat dilihat apabila waktu burung terbang ekor mengayun-ayun ke atas dan ke bawah.
Untuk mata/eyesign :
  1. Usahakan yg bening dan bersih.
  2. Jangan cari mata yg melotot keluar dari plupukan mata.
  3. Plupukannya merah ( mencerminkan burung sehat tidak pucat ).
  4. Warna mata memiliki 3 lingkaran warna (umumnya mencerminkan burung memiliki mental yang tangguh dan pantang menyerah).
  5. Pupil pada mata merespon sinar nya cepat (mencerminkan reflex,saraf dan organ dalam burung dalam keadaan baik).
Untuk bodi :
  1. Untuk merpati tinggi jangan terlalu berat.
  2. Untuk otot harus kering dan daging harus lentur.
  3. Bentuk tubuh seperti jantung pisang atau botol.
  4. Dada besar membusung ke depan dan bawah sehingga membuat titik berat burung berada di depan dadanya (kemampuan burung merpati untuk membelah angin pada saat menukik/turun).
  5. Pundak harus rapat di samping dada kanan dan kiri dan jangan terbuka apabila dipegang (kemampuan burung untuk menukik/turun secara tajam seperti tombak atau peluru secara lurus).
  6. Pinggang ramping tetapi bukan tepos seperti pelari jarak jauh, atau pinggang besar harus empuk (biasanya burung atas kepala atau satu lobang “pegangan jaman dahulu”, burung balap rata-rata berpinggang besar mencerminkan kekuatan ginjal dari burung tersebut karena membutuhkan power yang besar dalam jarak pendek seperti pelari sprinter ) tetapi pegangan untuk pinggang ini harus proporsional dengan masing-masing bentuk tubuh merpati atau keputusan tergantung selera masing-masing peraba.
Untuk supit :
  1. Supit jangan yg terlalu rapat dan terlalu renggang.
  2. Supit jangan yg putus atau patah.
  3. Supit harus cukup tebal (mencerminkan tulang burung yang cukup kuat).
Untuk paruh :
  1. Cari yg tipis di depan.
  2. Paruh jatuh kebawah seperti elang.
  3. Cari yg kering atau ada retak-retak (karena paruh mencerminkan tulang burung).
Untuk hidung :
  1. Bentuk hidung harus sesuai dengan bentuk paruh ( paruh kecil/tipis=hidung tidak besar, paruh besar=hidung jangan kecil ).
  2. Warna putih di hidung harus tebal dan cukup banyak
Untuk kaki & kuku :
  1. Kaki harus panjang dan ngelonjor lurus kebelakang apabila dipegang, ini mencerminkan kemampuan burung untuk mendarat/landing dengan sempurna ( seperti burung elang atau peregrine yang memiliki kaki yang panjang untuk mencengkram mangsa).
  2. Kuku harus tebal dan kering (karena kuku mencerminkan tulang burung).

Source
    Read more »

    Tips menetaskan telur Merpati Tinggi


    1. Menyiapkan indukan.
    Pilih indukan merpati tinggi trah jawara yang umurnya sudah cukup dewasa ( diatas dua tahun ) Dan sesuai dengan selera , baik gaya terbang merpati tinggi maupun sifat-sifat keberaniannya /petarungnya Calon indukan merpati tinggi atau merpati kolongan ini harus diberi asupan yang cukup baik protein, karbohidrat dan mineral maupun vitaminnya.

    2. Menyiapkan sarang
    Sarang merpati tinggi sebaiknya dibuat kotak dan diberi alas yang cukup tebal dari bahan – bahan alami, seperti dahan pohon yang kecil-kecil, rumput- rumput kering, daun cemara dan lain –lain. Bahan- bahan ini ditaruh saling silang agar terdapat rongga udara dibawah telur hingga suplai O2 untuk metabolisme inti sel telur ( calon embrio ) terjamin dan sebagai alas telur merpati tinggi agar tetap lentur hingga telur merpati tinggi tidak pecah walaupun dibebani tubuh induknya. Bahan bahan alami ini masih mengandung energi yang hangat yang bisa membantu mempertahankan suhu sarang tetap hangat dan stabil hingga calon embrio merpati tinggi tumbuh dengan sempurna dan tidak mati.

    3. Memilih telur.
    Ukuran telur merpati tinggi/ merpati tinggian / merpati kolongan tidak sama antara telur merpati tinggi yang satu dibandingkan dengan telur merpati tinggi / merpati tinggian lainnya, namun perlu diperhatikan telur merpati tinggi yang bagus tentu telur merpati tinggi yang lebih besar, hingga pertumbuhan embrio-nya bisa lebih maksimal .Kalau telur kecil material dan ruang untuk pertumbuhan embrio kurang maksimal, hingga anak merpati tinggi yang diharapkan menetas malah mati sebelum waktunya dan kalaupun menetas anakan yang dihasilkan setelah dilatih tidak sesuai dengan yang diharapkan.Isi telur terdiri dari dua warna yaitu putih telur (albumin) dan kuning telur.Telur dengan albumin lebih banyak/berat akan menghasilkan anak jantan. Biasanya telur merpati tinggi yang mengandung albumin lebih banyak / lebih berat berbentuk lebih lonjong dibandingkan dengan telur dengan volume sama dan mengandung albumin yang lebih sedikit/ringan.Cara mengukur yang mudah adalah dengan cara dimasukkan kedalam air dalam ember , telur yang tenggelam lebih dalam berati berat jenisnya lebih besar.Telur yang terbuahi akan terbentuk kuning telur yang berembrio ( ada inti sel telur ). Mudahnya bisa dilihat dengan cara telur ditaruh diatas bolam lampu yang dinyakan akan terlihat didalam kuning telur terdapat sebagian warna yang lebih pekat/gelap.

    4. Menyiapkan pengasuh.
    Pengasuh merpati tinggi juga berperan besar dalam mewariskan sifat – sifat kepada anak merpati tinggi / merpati tinggian yang diasuhnya. Begitu telur menetas secara alamiah kelenjar – kelenjar tubuh /tembolok induk menghasilkan susu yang biasanya disebut dengan susu tembolok baik induk jantan maupun induk betinanya. Susu tembolok ini berperan besar dalam mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak-anak yang diasuhnya. Oleh karenanya pilih pengasuh yang masih saudara dari indukan yang akan diambil anaknnyaPengasuh merpati tinggian juga harus diberi asupan yang cukup baik protein, karbohidrat dan mineral maupun vitaminnya. Pengasuh merpati tinggian yang cerdas akan mengasilkan anak asuh yang cerdas pula.

    5. Masa mengeram.
    Masa mengeram telur merpati tinggi / merpati tinggiaan rata – rata 16 hari sejak mulai dieramiSebelum mencapai 16 hari telur ini harus dikontrol pertumbuhan embrionya.
    1. Masa eram 4 hari telur dicek pertumbuhan embrio-nya dengan cara ditaruh diatas bolam lampu apakah sudah ada guratan – guratan benang – benang darah dalam dinding telur. Jika tidak ada berarti embrio tidak tumbuh, telur tidak jadi.
    2. Masa eram 10 hari pertumbuhan embrio sudah mendekati sempurna telur sudah hitam pekat tinggal menyisakan sedikit rongga udara
    3. Masa eram 14 – 15 hari anak merpati sudah mulai mematok- matok dinding telur untuk mencari jalan keluar, telur sudah mulai berlubang
    4. Pada hari ke 16 anak merpati sudah menemukan jalannya alias menetas.

    Source
    Read more »

    Kandang Burung



    Kandang adalah bagian penting dalam menentukan keberhasilan Anda, bukan hanya itu kandang memiliki pengaruh besar dalam pembiakan/breeding. Kandang harus dibangun dengan kuat, efektif dalam menjaga keluar masuknya predator dan elemen-elemen lain, dan juga keadaan kandang harus tenang. Yang penting bahwa membangun kandang harus benar-benar direncanakan, dirancang, dibangun dan dikelola. Setelah itu faktor penting lainnya penentu keberhasilan dalam breeding dan pemeliharaan adalah seperti pemilihan pejantan & indukannya, pairing/penjodohan, makanan, kesehatan, latihan, mandi semuanya dilakukan di dalam atau di sekitar kandang.

    Kandang tidak harus besar dan anggaran besar yang Anda pakai untuk membangun kandang belum tentu berpengaruh terhadap keberhasilan Anda. Sepanjang kandang yang Anda bangun itu membuat burung merasa aman dan nyaman, bersih, kering, tenang,sekaligus Anda merasa santai dan nyaman setelah selesai dari pekerjaan kantor Anda.

    Source
    Read more »

    Merpati Tinggi

    Ciri-ciri :
    Badan nya kalau dipegang empuk dan ringan. Burung seperti ini ada jaminan akan terbang tinggi.

    Bagian pangkal sayap tebal dan kekar.

    Bentuk badan, kalau pernah lihat jantung pisang, bentuk seperti itulah yang bagus. Kebanyakan dengan bentuk ini jarang ngajepat (ngolembar istilah sundanya). Dengan postur ini biasanya akan turun sangat kencang.

    Mata tidak terlihat bercak dibagian dalam lingkaran hitamnya atau melebar seperti air tumpah. Perhatikan bahwa mata ini salah satu faktor yang harus diperhatikan saat memilih merpati.

    Kaki kering pecah-pecah dan saat di pegang jari-jari nya seperti mengepal.

    Paruh kecil panjang dan terdapat garis hitam sedikit (garis hitam sedikit bukan ukuran merpati baik)

    Tulang dada lebar, keras, lurus dan agak pendek.

    Dahi jenong, jika dilihat dari depan bentuk kepalanya pipih.

    Bulu sayap lebar hampir berbentuk kotak dengan ujung runcing, kering dan kalau dibuka sayapnya tidak ada celah.

    Supit udang keras dan agak renggang. Terlalu rapat adalah salah satu penyebab merpati tinggian ngolembar/ngajepat.

    Bulu ekor nya menekan kebawah saat burung dipegang dengan posisi seperti akan ditegakan ini salah satu tanda burung tinggi yang baik.

    Beberapa tips dan cara perawatan burung merpati tinggian atau burung kolongan yang baik dan maksimal.

    1.Suplemen makanan yang baik dan terjamin.
    2.Memandikan burung tiap hari dengan rutin.
    3.Dengan rutin menjemur burung setiap pagi secukupnya.
    4.Kandang harus selalu bersih supaya bebas dari penyakit.
    5.Pada waktu burung keket atau keplek dilatih rutin.
    6.Pemberian Doping ( jamu ) juga di perlukan 
     Jamu

    Source
    Read more »